hujan Februari.
hujan Februari punya suka sendiri.
anak kecil berlari bebas sepulang sekolah.
tanpa memikirkan masa depan yang belum pasti cerah.
hujan Februari punya duka sendiri.
di bawah rindang, berdiri pria menanti reda dengan tabah.
sementara di rumah, gadis kecil menatap keluar jendela, menunggu kepulangan sang Ayah.
hujan Februari punya rindu sendiri.
berselimut basah sepanjang hari.
menyebar bersama petrichor kesana kemari.
hujan bulan Juni punya kisah sendiri.
aku pernah pergi di hujan Februari.
tapi tentu, aku pergi untuk kembali.
selamat menikmati hujan Februari.
Jakarta, 03-02-2013
selepas hujan
Dwi Ma'ruf Alvansuri
asiiik :"
ReplyDeleteuwuwuuw
DeleteFollow ke 92 di tunggu Follow back nya yah :)
Deletesudah kak :)
DeleteAlhamdulilah di bulan Juni ini kita masih menikmati gemerciknya Hujan........
ReplyDeleteNice Blog.... Hujan Bulan Juni :)
iya kak, alhamdulillah :D
Deletekirain versinya bapak sapardi djoko damono hehe
ReplyDeletenice puisinya
Slam kenal dari Batam ^^
judul boleh sama, tapi isi harus beda. wehehehe.
Deleteemang terinspirasi dari Sapardi Djoko ini kak :D
salam kenal dari Malang-Jakarta ^^
hujan dibulan Juni bagimu dan hujan dibulan Mei bagiku...
ReplyDeleteSelamat berkerimun dengan kerinduan di hujan bulan Juni. Malang masih disini. Keluarga dan cinta masih disini.
#mellow efek backsong
wah dalem rek omongane :p
Deleteojok galau lho mbak :))
huakakakak sedalem sumur tak berpenghujung
Deletegalau gara2 ini nih hujan oh hujan ..
hujan bulan juni..
ReplyDeletemengingatkanku pada sosokmu
pria jakung pemilik rindu
rindu yang semakin menggebu ditengah kesadaran
kesadaran akan dirimu yang kini telah semu..
numapang puitis gppkan kak? haha
wapik hare....
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete