percakapan basa-basi yang sering aku ulangi, berkali-kali.
menyesakkan tapi menyenangkan.
sambil memutar memori, menari dalam ingatan, membasuh kenangan dengan hujan.
"Kriiiiing !" aku berlari sembari berharap kamu yang kembali."
Rinai hujan basahi aku
temani sepi yang mengendap
kala aku mengingatmu
dan semua saat manis itu"
dan tentu, ini bukan kamu.
entah sudah berapa kali aku masih menyisakan harapan bodoh ini.
menikmati sopran mu, mengiringi bahak mu.
aku suka segala hal tentang kamu.
sampai saat ini, aku tetaplah aku yang menyukaimu."
Segalanya seperti mimpi
kujalani hidup sendiri
andai waktu berganti
aku tetap tak'kan berubah"
aku tetaplah aku yang suka tersenyum menatapmu, dari kejauhan.
aku tetaplah aku yang menjadi masa lalu-mu.
dan aku tetaplah aku yang masih tetap disini menunggumu, hujan-ku.
aku menganalogikanmu bak hujan."
Aku selalu bahagia
saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu
untukku sendiri"
dingin, tapi selalu kurindukan.
yang selalu bisa mencetak pesta suara sendiri, untuk memecah keheningan.
kamu adalah sebuah keindahan, dan tentu, juga sebuah tangisan.
lirik itu terdengar lagi."
Aku selalu bahagia
saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu
untukku sendiri"
aku tersentak, terdiam, tak mampu mengontrol diri untuk menahan memori.
kamu selalu lebih hebat dalam hal ini.
adakah lagi, saat dimana kita terdiam sembari menunggu hujan pergi.
adakah lagi, detik dimana senyum kita mengiringi aroma hujan, menari.
adakah lagi, waktu yang kita tikam mati, membiarkan kita dipeluk hujan, tertawa bersama hingga pucat pasi.
adakah lagi....
"
Aku bisa tersenyum sepanjang hari
karena hujan pernah menahanmu disini
untukku"
#30HariLagukuBercerita
Inspired by : Hujan - Utopia
Inspired by : Hujan - Utopia
wah, bagus tulisannya..
ReplyDeleteterimakasih kak. :)
Delete