February 23, 2015

Catatan ulang tahun yang sedikit terlambat.

February 23, 2015
bukan waktu yang singkat, tapi memang terasa cepat.
hari itu, tepat 20 kali sudah, saya berputar mengelilingi matahari.
20 tahun sudah lamanya, menghirup oksigen tanpa membayar sepeser pun rupiah.

saat itu, pukul 1 dini hari, ibu menghampiri saya yang sudah terpejam namun masih sadar sepenuhnya.
datang memeluk saya dari belakang seraya mengucap pelan, "selamat ulang tahun dek, semoga semua keinginanmu tercapai". hening. saya terdiam.
hangat, pelukan paling nyaman yang pernah saya rasakan.
saya menangis dalam pejam, tak mengucap apapun, tak ingin membuyarkan kesunyian dan kehangatan kala itu.
hingga akhirnya saya terlelap dalam peluk yang telah lama saya rindukan.

ayah tak akan pernah ingat tentang tanggal lahir saya, bagaimana mungkin dia menyempatkan untuk mengingat, bahkan ulang tahunnya sendiri tak pernah ia meriahkan. tapi sepenuhnya saya memahami, doa dan restu dari ia, tak pernah berhenti dan bahkan lebih berarti.

20 tahun yang lalu.
3 pebruari 1995. jum'at.
dwi ma'ruf alvansuri kecil menangis keluar dari rahim, tempat paling nyaman dan aman. dan berganti dengan bumi yang penuh dengan 'predator'.
dwi ma'ruf alvansuri yang sebelumnya memiliki nama abdul, tapi tetangga rumah protes.
iya, nama saya dipilihkan oleh tetangga rumah kala itu. seperti itulah yang diceritakan kepada saya, dan jika diingat akan membuat senyum dengan simpul yang lumayan aneh.

20 tahun sudah dijalani.
saya merasa sangat tua dengan kepala dua di depannya.
apa yang sudah capai? apa yang sudah bisa saya berikan? apa saya sudah bermanfaat?
saya rasa belum ada, belum ada yang bisa saya banggakan saat ini.
masih penuh dengan foya-foya jiwa muda yang 'tak diijinkan' berbahagia ketika kanak-kanak.

20 tahun dan doa.
semoga saya bisa menyelesaikan target saya.
menabung, menerbitkan buku, membeli kendaraan pribadi, karir semakin baik, dan semua harapan yang sederhana sampai yang muluk-muluk.
semoga. dan saya akan mewujudkan itu.

amin.

selamat ulang tahun, diri sendiri.

6 comments:

Dwi Ma'ruf Alvansuri © 2014